Mountainering

Pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan tidak aktif. Berdasar bentuknya dibagi menjadi

1. Gunung api strato(bentuk campuran)

tersusun atas perselingan lelehan lava erupsi efusif dengan bahan lepas hasil erupsi eksplosif. contoh : Gunung Tangkuban perahu

2. Gunung api perisai :

bentuk ini tersusun terutama oleh perlapisan lelehan atau lelehan lava encer.Sehingga lava encer ini menghasilkan kubah landai.Contohnya : Gunung Mauna Loa di Hawaii Gunung api maar. Gunung ini terjadi karena suatu erupsi eksplosif yang berlangsung relatif singkat pada gunung api baru yang terbentuk.Hasil letusan ini berupa suatu lubang kawah yang landai.kawah ini biasanya kemudian terisi air dan merupakan suatu danau kawah

3. Gunung api kaldera:

Terjadi sebagai akibat dari suatu erupsi eksplosif yang dahsyat sehingga puncak dari kerucut gunung api runtuh,dan terbantuk kawah raksasa dengan tebing yang terjal dan mempunyai garis tengah kaldera antara 2 km sampai dengan lebih dari 10 km Contoh : Gunung Tambora di Nusa Tenggara dan Gunung Tengger di Jawa Timur


Jenis Perjalanan / Pendakian

Mountenaineering dalam arti luas berarti suatu perjalanan yang meliputi dari Hill Walking/Fell Walking, Scrambling, Climbing, Mountenaineering. Adapun uraiannya sebagai berikut:

a. Hill Walking/Fell Walking

Perjalanan mendaki bukit yang relative landai dan tidak membutuhkan peralatan teknis pendakian yang rumit, landai dalam arti kemiringan sudut tanah tidak lebih dari 45mdpl.

b. Scrambling

Pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak begitu terjal sekitar kemiringan 45x-72mdpl. Tangan kadang-kadang diperlukan hanya untuk keseimbangan, bagi pemula tali kadang harus dipasang sebagai pengaman.

c. Climbing

Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik mendaki, tali-temali dan kekuatan fisik, mental, ketenangan serta keberanian. Peralatan teknis dibutuhkan untuk pengaman. Sudut kemiringan tanah dalam pendakian jenis climbing ini berkisar lebih dari 72 mdpl.

d. Mountenaineering

Gabungan dari semua bentuk pendakian diatas dimana selain dibutuhkan pengetahuan teknik mendaki, persiapan fisik dan peralatan mendaki juga diperlukan tentang manajemen pendakian
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sabha Bawana - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger